Jumat, 04 November 2016

Sejarah dan Perkembangan WEB 1.0, 2.0, dan 3.0


Sejarah
Penemu situs web adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan situs web yang tersambung dengan jaringan pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang situs web adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh publik. Sebuah situs web bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari suatu organisasi, perusahaan. biasanya pembahasan dalam sebuah situs web merujuk pada sebuah ataupun beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah situs web bisa berisi pranala yang menghubungkan ke situs web lain, demkian pula dengan situs web lainnya. Hal ini terkadang membuat perbedaan antara situs web yang dibuat oleh individu ataupun perseorangan dengan situs web yang dibuat oleh organisasi bisnis menjadi tidak begitu jelas. Situs web biasanya ditempatkan pada server web. Sebuah server web umumnya telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus untuk menangani pengaturan nama ranah, serta menangani layanan atas protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP (bahasa Inggris: HTTP Server) seperti Apache HTTP Server, atau Internet Information Services (IIS).
Web
Web merupakan kepanjangan dari website dalam bahasa inggris dalam bahasa Indonesia disebut situs. Website sendiri berarti sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, kadang kadang juga disertai dengan berkas-brkas, gambar, video, dll. Website sendiri dapat diakses melalui jaringan internet atau jaringan wilayah lokal (LAN: Local Area Network), melalui alamat internet yang dikenal dengan URL. Gabungan dari semua situs yang dapat diakses di internet disebut juga WWW (Waring Wera Wanua). Pada umumnya, halaman beranda  situs situs internet dapat diakses oleh umum secara bebas, Namun sebagian website mewajibkan pengunjung untuk mendaftar terlebih dahulu untuk mengakses konten dalam website tersebut., bahkan sebagian website mewajibkan pengunjung untuk membayar saat mendaftar, contohnya, situs situs yang menampilkan konten pornografi, situs situs berita, dan email. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan website, menghormati privasi atau tujuan komersil tertentu. Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer. Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.
Web 1.0 (1990-2000)
Web1.0  adalah generasi pertama dari website di internet. Dalam web 1.0 para pengunjung dapat mencari dan browsing data yang ada di dalam web, namun pengunjung tidak memiliki akses untuk memasukkan data atau informasi ke dalam situs. Pada masa web 1.0, layanan internet masih berkisar diantara static website yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Website pada kala itu, hanya menyampaikan informasi satu arah dalam bentuk brosur online.  Pada tahun 1998 Google berdiri dan internet semakin mudah untuk digunakan. Pada masa itu, website dengan format portal berita dan took online (example: Amazon.com) menjadi website yang paling diminati oleh para investor.
Web 2.0 (2001-2010)
Pada Web 2.0 pengembangan dimulai. Pada era ini, pengunjung dapat melakukan interaksi dengan diatur oleh system yang ada pada web. Web 2.0 sendiri merupakan istilah yang dicetuskan pada tahun 2003 oleh O’reilly Media lalu kemudia dipopulerkan pada konfrensi web 2.0 pada tahun 2004. Web 2.0 memiliki beberapa ciri khas, yaitu: share, collaborate dan exploit. Di dalam era web 2.0 penggunaan web untuk berbagi pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 mulai digemari dan diminati seiring dengan maraknya blog, Friendster, Youtube, Myspace, dan Flickr.Kehidipan social di dunia maya pada masa ini benar benar terasa. Banyak perusahaan online tumbang di masa DotCom Bubble burst, namun banyak juga yang bertahan. Google, Yahoo, Amazon dan eBay adalah beberapa diantaranya. Kehancuran selalu menyisakan pemain berkualitas yang bertahan. Dari keruntuhan DotCom Bubble burst tersebut, wajah world wide web perlahan mulai berubah. Pada tahun 2001, Wikipedia diluncurkan kemudian Apple mendirikan ITunes. Pada tahun 2002, Friendster diluncurkan. Perlahan, worl wide web mulai dihuni oleh website-website yang berbeda dengan website website yang sebelumnya sepertidotcom bubble burst.Istilah web 2.0 kemudian tidak lagi membagi world wide web berdasarkan teknologi nya. Namun membagi berdasarkan karakter website tersebut. Lalu kemudian istilah Web 2.0 juga memunculkan Web 1.0, yaitu istilah untuk website pada era sebelumnya. Pada garis besarnya, web 2.0 berbicara mengenai partisipasi. hubungan komunikasi many-to-many. Jika pada era web 1.0 (era sebelum web 2.0, dari 1990 hingga 2001) pengguna internet dengan mudah membrowse internet, namun pengadaan konten di internet masih ‘dikuasai’ oleh para geek yang menguasai bahasa HTML untuk membuat halaman web. Komunikasi yang terjadi pun hanya satu arah: dari pemilik website ke pengunjungnya. Pada era web 2.0, pengadaan konten di internet tidak lagi dikuasai oleh geek. Website – website yang digolongkan ke dalam kategori web 2.0 (kita akan menuliskan lebih rinci tentang web 2.0 di tulisan selanjutnya) memfasilitasi pengguna internet biasa untuk menuliskan konten mereka sendiri: Website sharing foto seperti flickr, blog service seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing seperti YouTube, dll. Komunikasi pun terjadi secara dua arah, dimana pengunjung web juga bisa memberikan informasi.
Web 3.0 (2005-now)
Pada masa ini, lambat laun kebiasaan dan kebutuhan para pengunjung dunia maya semakin bertambah dan selalu berubah. Hal ini juga sejalan dengan semakin cepatnya akses internet broadband dan teknologi komputer yang semakin canggih. Jika pada telekomunikasi sudah mulai terdengar isu era 4G, begitu juga yang terjadi pada dunia website yang juga memunculkan isu akan segera hadirnya era baru yaitu Web 3.0. Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih maju dari Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata. Web 3.0 memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan provide. Pada masa ini, web sudah berperan sebagai assisten pribadi kita. Dengan menggunakan teknologi 3D animasi, para pengunjung sudah bisa membuat profil avatar yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti layaknya di dunia nyata. Lalu kemudian web 3.0 menjadi dunia virtual kita. Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini. Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri. Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.

Web 3.0 terdiri dari: Web semantic, Format mikro, Pencarian dalam bahasa pengguna, Penyimpanan data dalam jumlah besar, Pembelajaran lewat mesin, Agen rekomendasi yang merujuk pada kecerdasan buatan Web.