Senin, 26 September 2016

Latar Belakang dan Pengertian Ilmu Informasi


Latar Belakang dan Pengertian Ilmu Informasi

Istilah ilmu informasi baru dikenal (information science) baru diperkenalkan oleh Moore School of Engeneering University of Philadelphia pada tahun 1959. Pendiidkan untuk imu informasi baru dimulai pada tahun 1960-an. Menurut Sulistyo Basuki ilmu informasi tumbuh dan berkembang akibat berbagai masalah sebagai berikut.
1.                     Masalah komunikasi
2.                     Masalah literature (public knowledge)
3.                     Masalah system informasi menyangkut literature (literature ini adalah buku dalam arti luas)

A.         Definisi ilmu informasi
Menurut Vickery dan Vickry (1987) yang dikutip Putubuku (2008), ilmu informasi muncul dari persoalan komunikasi dalam masyarakat, terutama yang menyangkut transfer informasi dari sumber ke pengguna dan transfer yang menggunakan bentuk dokumen.
Menurut Harrod’s Glossary of Library Term (Sulistyo Basuki,2006: 17), definisi ilmu informasi dapat kita gunakan untuk pemahaman kegunaannya sebagai berikut.
            Information science as the study of information, its source and development, usually taken to refer to the role of scientific, industrial and specified libraries and information units in the handling and dissemination of information. Artinya, ilmu informasi sebagai kajian studi dari informasi, pengembangan sumber-sumber informasi biasanya digunakan sebagai rujukan dan peran ilmiah dari unit-unit informasi dan perpustakaan khusus/industri, terutama dalam penanganan dan penyebarluasan informasi.

            American Society for Information Science (ASIS) ( Sulistyo Basuki, 2006: 17) memberi definisi yang cenderung bersifat kajian ilmiah dari ilmu informasi serta kaitannya dengan penggunaan teknlogi informasi sebagai berikut.
            Information science is concerned with the generation, collection, organization, interpretation, storage, retrieval, dissemination, transformation, and use of information, with particular emphasis on the application of moder technology in these areas. As a discilpline it seeks to create and structure a body of scientific technological and systems knowledge related to the transfer of information. It has both pure science (theoretical components) which inquire into the subject without regads to application and applied scince (practical component) which develops service and product.
Artinya, ilmu informasi berhubungan dengan penciptaan informasi, pengumpulan, pengelolaan, penginterpretasian, penyimpanan, penemuan kembali, penyebarluasan, transformasi, dan penggunaan informasi dengan penekanan pada penerapan teknologi modern dalam bidang-bidang ini. Sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu informasi berusaha mngkreasikan dan mengatur tubuh pengetahuan tentang system dan teknologi ilmiah yang berhubungan dengan transfer informasi. Hal tersebut memiliki ilmu-ilmu murni (komponen teoritis yang menyelidiki subjek tanpa memandang penerapannya) dan ilmu praktis (komponen-komponen praktis) yang mengembangkan layanan dan produksi.

            Menurut taylor dalam Rubin dalam bukunya Foundation of Library and Information Scince (2004: 31)
            The science that investigates the properties and behavior of information, the force governing the flow of information, and the means of processing information for optimum accessibility and usability. The process include the origination, dissemination, collection, organization. Storage, retrieval, interpretation, and use of information.
                         
            Secara ringkas, ilmu informasi adalah disiplin ilmu yang mengkaji perilaku informasi, berbagai kekuatan yang memengaruhi arus informasi, dan sarana pengolahan informasi guna memperoleh hasil semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
          Menurut Sulistyo Basuki (2004: 18), ilmu informasi merupakan ilmu interdisiplin yang berasal dari dan berhubungan erat dengan matematika, linguistic, operation research, ilmu perpustakaan, ilmu komunikasi, manajemen, dan ilmu-ilmu lainnya.
            Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu informasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku informasi,alur informasi, dan sarana-sarana pengolahan informasi secara maksimal agar dapat mudah diakses serta mudah ditemukan kembali dan digunakan agar memperoleh hasil semaksimal mungkin.
          Berdasarkan pemahaman tersebut, Rubin (2004: 35-63) secara komprehensif membagi ilmu informasi menjadi lima kuadran area untuk memberikan konseptualisasi, terutama pemahaman pada bidang ilmu yang lain. Area tersebut meliputi hal berikut.

Area 1: bidang kebutuhan informasi (information needs), pencarian informasi (information seeking), serta penggunaan informasi (information use) dan pengguna/pemakai informasi (information user).
Area 2: penyimpanan dan temu kembali informasi (information storage and retrieval).
Area 3: penjelasan mengenai arti konsep informasi dan nilai informasi (information value).
Area 4: bibliometrika dan analisis aitiran (bibliometric and citation analysis).
Area 5: bidang manajemen dan administrasi dari informasi.

Menurut Sulstyo Basuki, terdapat karakteristik dan ciri umum dari ilmu informasi yaitu.
1.      Fokus ilmu informasi ialah feneomena informasi
2.      Ilmu informasi membahas secara keseluruhan, mulai dari pembuatan atau penciptaannya sampai penggunaannya.
3.      Bidang ilmu informasi bersifat interdisipliner: mengambil dari bidang sains, ilmu sosial, dan bahkan psikologi.
4.      Menekankan pada ketercapaian atau keteraksesan serta penggunaan informasi.
Menurut Vickery dan Vickery (1989) dalam Putubuku (2008), ada empat hal yang menjadi focus perhatian ilmu informasi yaitu.
1.      Fenomena dan persoalan dalam komunikasi di kalangan ilmuwan dan teknologi yang melahirkan topic khusus bernama informasi ilmiah.
2.      Penggunaan teknologi, terutama teknologi computer dan telekomunikasi, dalam pengelolaan informasi.
3.      Penerapan meteode ilmiah untuk mengatasi masalah-masalah praktis di bidang informasi atau disebut juga kajian system informasi (information systems study).
4.      Penelitian ilmiah tentang komunikasi informasi dalam masyarakat.
                              
B.   OBJEK ILMU INFORMASI
Dikatakan Sulistyo-Basuki (2006: 23-24) ilmu informasi mempunyai objek material dan objek formal yang menggunakan ancangan pemahaman. Sedangkan ancangan definisi artinya pendekatan terhadap sebuah ilmu berdasarkan definisi.
1.      Objek material ilmu informasi
Objek material merupakan sebuah objek sama yang dikaji oleh berbagai disiplin ilmu, misalnya, manusia sebagai objek material merupakan objek yang sama. Untuk mebedakan objek berbagai disiplin ilmu, ditentukan objek formalnya.
      Dilihat dari segi perkembangannya, ilmu informasi dan perpustakaan dapat dibuktikan melalui objek yang selalu menjadi perhatian, yaitu rekaman grafis (graphical records).
      Rekaman informasi adalah setiap maujud (entitas, entity) yang merekam transkrip pengalaman umat manusia yamg mencakup rekaman gambar atau tulisan. Dengan media yang merekam audio, visual, dsb. Dilihat dari sisi rekaman informasi, ilmu informasi dan perpustakaandapat dikelompokkan ke ilmu-ilmu budaya karena objek formalnya mempelajari sisi budaya manusia.
2.      Objek formal ilmu informasi
objek formal dari ilmu informasi menyangkut beberapa hal, terutama yang mengkaji informasi terekam:
a.       Cara pengumpulan, pencatatan, penyimpanan, temu balik (penelusuran), penyebaran, dan pendayagunaan informasi terekam;
b.      Unit segala tempat yang menyimpan rekaman informasi serta tempat bertemunya permintaan rekaman informasi dengan penyedianya;
c.       Manusia sebagai pemakai informasi terekam yang memiliki banyak kenutuhan serta beraneka ragam perilaku.

Objek formal tersebutlah yang membedakan ilmu informasi perpustakaan dengan ilmu-ilmu lain.

TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawabanyang paling tepat!
1)      Ilmu informasi pada dasarnya mengkaji konsep dasar ….
A.   Data, informasi, dan pengetahuan
B.     Semantic, sintaksis, dan morfologi
C.     Anatomi, fisiologi, dan patologi
D.    Telekomunikasi, siberrnetika, dan website
2)      Jenis informasi terekam yang berguna dalam dunia pendidikan, berdasarkan alasan utama individu merekam informasi, dikategorikan sebagai ….
A.     Alasan pribadi
B.   Alasan social
C.     Alasan hokum
D.    Alasan simbolis
3)      Karakteristik utama ilmu kearsipan adalah ….
A.   Mengkaji informasi terekam atas alasan historis, administrative, dan hukum
B.     Melayani pengguna secara terbuka dan mutakhir
C.     Mendeskripsikan penggunaan system jaringan
D.    Menggunakan jenis data digital dan audiovisual
4)      Definisi ilmu informasi sebagian besar menyangkut kegiatan berikut, kecuali….
A.     Pengolahan informasi
B.     Peyebarluasan informasi
C.   Pemusnahan informasi
D.    Penelusuran informasi
5)      Perbedaan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan yang paling mendasar dan tepat terletak pada …..
A.     Ilmu informasi mengkaji data; ilmu perpustakaan mengkaji buku
B.   Ilmu informasi mengkaji hierarkis data-informasi-pengetahuan;ilmu perpustakaan mengkaji informasi terekam sebagai objek hasil budaya manusia
C.     Ilmu informasi mengkaji transfer pengetahuan; ilmu perpustakaan mengkaji komunitas ilmiah
D.    Ilmu informasi mengkaji informasi dalam pangkalan data; ilmu perpustakaan mengkaji dalam katalog buku
6)      Jenis informasi terekam yang banyak dan paling tepat dipelajari dalam bidang ilmu kearsipan berupa ….
A.     Record
B.   Bahan pustaka
C.     Microfilm
D.    Ensiklopedia
7)      Ilmu informasi pada dasarnya berhubungan dengan sistem yang mengkaji ….
A.     Aliran data dalam system literature ilmiah
B.     Aliran data dalam komponen komunikasi dan transmisi elektronik
C.     Aliran data dalam komponen input-output informasi dengan perangkat computer
D.    Aliran data dalam system multimedia dan audiovisual
8)      Area dari ilmu informasi yang berkaitan dengan penggunaan konsep matematika dan statistika dalam mengkaji informasi adalah …..
A.   Bibliometrika
B.     Semantika
C.     Semiotika
D.    Sibernetika
9)      Sifat ilmu informasi yang intterdisipliner artinya ilmu informasi cenderung ….
A.     Berdiri tunggal
B.     Mendapat kontribusi dari jenis bidang ilmu lain
C.     Termasuk disiplin ilmu yang dinamis
D.    Terkait dengan focus fenomena informasi yang beragam
10)  Bidang ilmu yang tidak mendukung sifat interdisipliner ilmu informasi adalah ….
A.     Epidemiologi
B.     Linguistic
C.     Psikologi
D.    Computer













KUNCI  JAWABAN
1. A
2. B
3. A
4. C
5. B
6. A
7. B
8. A
9. C
10. B













Hubungan Ilmu Perpustakaan dengan Ilmu-ilmu Lain yang Mengkaji Informasi

A.         ILMU INFORMASI DAN ILMU PERPUSTAKAAN
Hawkins yang dikutip Pendit (2003: 40) membuat table mengenai perbedaan antara subjek kepustakawanan dan ilmu informasi.
Table 2.1
Subjek Penelitian Kepustakawanan dan Ilmu Informasi
Subjek Kepustakawanan
Subjek Ilmu Informasi
Bahan langka (rare materials)
Aspek teknis dari teknologi informasi
Bahan noncetak
Ilmu perilaku
Bahan pustaka dan perpustakaan
Industry informasi
Bentuk-bentuk mikro
Intelegensia buatan, system pakar
Eksibisi (pameran) pustaka
Jenis literatur
Furniture
Logika fuzzy
Jasa peminjaman
Membaca (literacy)
kearsipan
Pangkalan data (database)
Kepustakawanan dunia
Penelitian dasar ilmu informasi
Manajemen, pendanaan, keuangan
Pengolahan bahasa alamiah
Mobil perpustakaan
Professional informasi
Museum
Undang-undang dan regulasi
Organisasi perpustakaan

Pemindahan buku

Pengguna dan penggunaan perpustakaan

Promosi

Staf perpustakaan

                                              Sumber: Pendit, 2003: 40
Ilmu informasi menurut Rubin (1998), melengkapi pengetahuan tentang bagaimana memahami kebutuhan dan keperluan informasi serta bagaimana system informasi sebaiknya dirancang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Hubungan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan menurut Ricard Rubin (1998) dikutip Putubuku (1998) dianggap seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Dia mencoba membuat pembagian topic-topik penting dalam ilmu informasi dan ilmu perpustakaan sebagai berikut.
1.      Penyelidikan tentang kebutuhan, pencarian, penggunaan, dan pengguna informasi, terutama dalam hal:
a.        pencarian dan pengumpulan informasi;
b.      Pengaruh konteks dalam upaya pencarian informasi;
c.       Perbedaan antara sumber informasi perorangan dan intitusional;
d.      Peran pustakawan dalam proses pencarian informasi;
e.       Dinamika dalam proses pencarian informasi;
f.        Kemampuan orang perorangan dalam mencari informasi;
g.       Hal-hal yang memudahkan manusia menemukan informasi.
2.      Penyimpanan dan penemuan kembali informasi yang mengandung beberapa subtopic, seperti:
a.       evaluasi system temu-kembali informasi;
b.      rumus Recall-Precision;
c.       model-model pencarian dan penemuan kembali informasi;
d.      pangkalan data dan struktur data;
e.       antarmuka computer manusia;
f.        kecerdasan buatan dan system pakar.
3.      Hakikat informasi, makna, dan nilainya, termasuk persoalan perbedaan antara data, informasi, dan pengetahuan.
4.      Bibliometrika dan analisis sitasi.
5.      Manajemen dan masalah-masalah administrative dalam pengelolaan perpustakaan, termasuk:
a.       Pemilihan dan penetapan teknologi yang diperlukan perpustakaan;
b.      Pengaruh teknologi pada pekerjaan dan sumber daya manusia;
c.       Pengembangan system informasi, manjemen sumber daya informasi, dan manajemen record;
d.      Pengukuran dan evaluasi kinerja perpustakaan.
Saracevic (2005) mengemukakan bahwa permasalahan mendasar yang banyak dibahas oleh ilmu informasi pada dasarnnya berfokus pada dua hal:
1.      Ledakan informasi (information explosion) menyangkut pertumbuhan jumlah informasi, baik secara kuantitas maupun kualitasnya;
2.      Ledakan komunikasi (communication explosion) menyangkut bagaimana pertumbuhan jumlah konten informasi tersebut dikomunikasikan, ditransfer, dan diakses melalui berbagai macam media komunikasi.

Sulistyo Basuki (2006: 27-28) memberikan deskripsi ruang lingkup ilmu informasi yang juga berkaitan dengan ilmu perpustakaan sebagai berikut.
1.      Teori, metode, dan evaluasi temu kembali (information retrieval) meliputi temu kembali informasi dan transformasi informasi, artinya informasi dapat berubah bentuk lalu diwakili dalam berbagai bentuk informasi yang disebut representasi informasi/analisis informasi
2.      Bibliometrika, yaitu penerapan metode matematika dan statistika terhadap informasi teream, umumnya dilakukan terhadap majalah dan buku. Bibliometrika membahas produktivitas pengarang berdasarkan karyanya yang telah diterbitkan
3.      Komunikasi ilmiah dan transfer informasi dalam dunia pengetahuan
Kajian ini membahas proses pencetus, pengolahan, penyebaran, penggunaan informasi harus ditransfer kepada pemakai setelah proses pengolahan dan penyebaran. Proses transfer inilah yang dikaji. Dilakukan dengan dua cara:
a.       Komunikasi formal: melalui media formal
b.      Komunikasi informal: melalui saluran melalui saluran informal sperti telepon, percakapn disela-sela seminar, dan sebagainya.
4.      Rancang bangun atau desain serta evaluasi system informasi
5.      Prodk serta jasa informasi khusus
6.      Computer sebagai gawai (device) olah informasi
7.      Representasi informasi mencakup pengertian indeks (berbagai jenis indeks tradisional ataupun indeks bebantuan computer), abstrak (baik menggunakan system manual atau menggunkan mesin, serta transformasi informasi terekam ke dalam berbagai bentuk representasinya.
8.      Pemakai serta pengguna informasi dalam kaitan ar.
9.      Kajian terhadap permintaan dan penggunaan informasi oleh pemakai.
10.  Berbagai aspek informasi, seperti strategi penelusuran informasi atau penerapan system pakar terhadap informasi.

B.     HUBUNGAN ILMU PERPUSTAKAAN DENGAN ILMU-ILMU LAIN YANG MENGKAJI INFORMASI

Menurut Sulistyo Basuki (1991: 14)ilmu informasi pada dasarnya terdiri atas tiga disiplin ilmu dasar yang perkembangan persinggungan area antara subdisiplin ilmu yang yang membangun ilmu informasi.
1.      Ilmu perpustakaan dan dokumentasi
2.      Ilmu manajemen dan system,
3.      Ilmu computer dan telekomunikasi

Ilmu perpustakaan bersama-sama dengan ilmu manajemen dan system setra ilmu computer dan telekomunikasi membentuk ilmu baru, yaitu ilmu informasi.
Ada berbagai disiplin ilmu yang mengkaji informasi dalam arti luas yang dibagi dalam tiga kelompok besar
a.       Ilmu-ilmu manajemen dan system
b.      Ilmu-ilmu computer dan telekomunikasi
c.       Ilmu perpustakaan dan dokumentasi

C.     ILMU INFORMASI DAN INFORMASI TEREKAM
Menurut Sulistyo-Basuki (2003: 30, akibat terlalu banyaknya definisi informasi, untuk memahami informasi sebaiknya kita melihat dari segi pemahaman, bukan dari segi definisi.

Informasi---peristiwa (dalam bentuk symbol-simbol)---data/tekstual/audio/video/citra---     Diterima indera manusia--- informasi---disebarluaskan ----pengetahuan.

Informasi yang diterima manusia data dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu informasi terekam dan tidak terekam.
Menurut Sulistyo-Basuki (2003: 4-6) berikut adalah alasan utama mengapa manusia sebagai individu ataupun bagian dari kelompok merekam informasi.
1.      Alasan pribadi
2.      Alasan sosial
3.      Alasan ekonomi
4.      Alasan hukum
5.      Alasan instrumental
6.      Alasan simbolis
7.      Alasan pengembangan pengetahuan

D.   ILMU KEARSIPAN DAN INFORMASI TEREKAM

Informasi terekam sengaja disebarkanluaskan agar masyarakat dapat membacanya. Informasi terekam yang disimpan permanen disebut arsip, sedangkan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan yang menjalankan kegiatannya disebut record. Menurut Sulistyo – Basuki (2003 : 7), Ilmu perpustakaan ialah ilmu yang mengkaji informasi terekam sebagai hasil pengetahuan umat manusia, sedangkan Ilmu kearsipan (archieves studies)mengkaji informasi terekam yang disimpan permanen karena alasan historis, administrasi, hukum, ataupun ilmu pengetahuan.
Perbedaaan antara kegiatan perpustakaan dan kearsipan dapat dilihat dari tabel yang dikemukakan oleh Sulistyo – Basuki sebagai berikut.
                  
Tabel 2.2
Perbedaan Pusat Arsip Dinamis, Depo Arsip, Perpustakaan, dan Museum
Uraian
Pusat arsip dinamis (registrasi)
Depo arsip (arsip statis)
Perpustakaan
Museum
Yang disimpan
Registrasi menciptakan dan mengendalikan arsip dinamis (aktif dan inaktif) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan badan korporasi.
Arsip statis yang berasal dari arsip inaktif yang diputuskan untuk disimpan permanen. Biasanya tidak ditertibkan, unik, dan berbentuk format apapun.
Materi yang diterbitkan dalam berbagai format, seperti kertas, film, mikrofis, atau kaset yang tidak bersifat unik karena diterbitkan dalam jumlah besar.
Objek dan artefak (benda tiga dimensi) diasosiasikan dengan dokumentasi dapat bersifat unik ataupun tidak.
Susunan material
Sistem penyusunan dan kontrol yang dipilih dikembangkan, dan dilaksanakan oleh manajer arsip dinamis (record managers).
Dalam susunan yang ditentukan dan digunakan oleh pencipta arsip (prinsip original order dan provenance).
Berdasarkan sistem klasifikasi dan deskripsi yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, ISBD untuk deskripsi dan bagan klasifikasi, seperti DDC dan UDC.
Penyusunan materi tidaklah maknawi (signifikan). Yang utama adalah kontrol material.
Pemakai
Karyawan badan korporasi yang memerlukan arsip dinamis untuk melaksanakan tugas mereka.
Tergantung pada garis garis haluan (policy) kearsipan, misalnya peneliti, mereka yang berusia 18 tahun, dan berdasarkan syarat yang ditentukan oleh depositor/donor arsip.
Setiap anggota masyarakat. Misalnya, di perpustakaan sekolah, hanyalah guru dan murid, sedangkan di perpustakaan umum adalah anggota masyarakat.
Setiap anggota masyarakat.
Cara menemukan materi yang diinginkan.
Manajer arsip dinamis membuat dan menggunakan indeks, register, dan sebagainya untuk temu balik materi yang tepat.
Memeriksa panduan inventarisasi, dan dokumen temu balik lainnya yang tersedia untuk pemakai.
Memeriksa katalog pengarang dan subjek atau merawak langsung ke rak.
Hanya boleh melihat apa yang dipamerkan.

Cara memeriksa materi yang diinginkan.
Berkas arsip dinamis dapat digunakan setelah diambil dari rak penyimpanan.
Di ruang baca di bawah pengawasan arsiparis.
Di perpustakaan atau bila dipinjam dapat dibaca di mana sajadengan keinginan pembaca.
Di galeri pameran atau ruang pameran.
Tujuan masing – masing lembaga.
Penyimpanan, kontrol, dan temu balik yang efisien, ekonomis, dan sistematis pada arsip dinamis yang diperlukan untuk melaksanakn tugas.
Perlindungan arsip statis, termasuk perlindungan arsip yang memiliki nilai informasi, historis, ilmiah, dan pembuktian.
Mengembangkan koleksi yang tepat dan komprehensif yang disimpan, ditemu balik, dan digunakan secara efektif.
Pengumpulan dan perlindungan artefak untuk masyarakat.
Alasan mengunjungi lembaga.
Melaksanakan tugas.
Sebagai bukti transaksi dan aksi, belajar serta melakukan penelitian kesenangan.
Untuk keperluan pendidikan, informasi, penelitian, dan rekreasi melalui bacaan.
Untuk keperluan pendidikan, estetika, dan penelitian.
Yang bertanggung jawab.
Manajer arsip dinamis (records manager).
Arsiparis (archivist)
Pustakawan (librarian).
Kurator museum (museum kurator)
Contoh di Indonesia.
Pusat arsip dinamis di berbagai instansi dan lembaga; berbagai commercial records centre.
Depo arsip milik ANRI atau ANRI wilayah.
Berbagai jenis perpustakaan (umum, khusus, sekolah, perguruan tinggi, nasional, internasional, atau pribadi.
Berbagai jenis museum berdasarkan koleksinya (museum nasional, museum daerah, museum khusus seperti biologi, rokok, gula).







E.    PERBEDAAN ANTARA KEARSIPAN DENGAN DOKUMENTASI

Menurut Sulistyo – Basuki (2003 : 28), beranggapan bahwa dokumentasi mencakup pengumpulan, pencatatan, dan penyebaran informasi terekam. Artinya dokumentsi lebih luas daripada perpustakaan, dalam dokumentasi sudah termasuk perpustakaan. Namun apabila menggunakan ancangan juktaposisi sudah termasuk perpustakaan. Bahkan apaila menggunakan ancangan juktaposisi, kedudukan dokumentasi setara perpustakaan. Dan jika menggunakan ancangan infraposisi, dokumentasi lebih sempit daripada perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan termasuk pula dokumentasi.
Menurut anggaran dasar Federation International d’information et de Documentation (FID), dokumentasi ialah penyusunan, penyimpan, temu balik, penyebaran, dan evaluasi informasi, seni, bagaimanapun cara merekamnya, dalam bidang sains,dan kemanusiaan.
Dokumentasi mempunyai kegiatan yang luas daripada arsip, dan juga bertugas membuat dokumen baru dari dokumen yang sudah ada (berpa bibliografi, majalah indeks dan abstrak, sesuatu yang tidak dilakukan oleh arsip) karena dalam dokumentasi termasuk pula berbagai materi yang dicakup di perpustakaan.
Menurut Sulistyo basuki (1996: 14), ilmu informasi berkaitan dengan informasi yang terekam di antaranya adalah
a.       Sibernatika (mempelajari model persepsi, pengolahan, penggunaan informasi pada mesin dan makhluk hidup setra gaubangan antara mesin dan makhluk hidup)
b.      Semiotika (ilmu tentang symbol dalam konteks informasi terekam)
c.       Linguistic ( berkaitan erat dengan dokumentasi ialah bagian yang membahas evolusi bahasa serta sintaksis)
d.      Semantic (berkaitan dengan temu kembali informasi)
e.       Psikologi (mempunyai hubungan erat dengan dokumentasi dan informasi terekam lazim disebut psikologi rekayasa (engineering psychology)).
Ilmu grafika (perbukuan) merupakan disiplin kompleks yang mempelajari dokumen tertulis dan tercetak, baik dari segi teori, teknik (praktis), maupun historis.
Saracevic (2005) menyataan ilmu informasi dan perpustakaan merupakan dua sisi yang berbeda dari kajian interdispliner terhadap informasi.
     
F.     TRANSFER INFORMASI

Menurut Vickery dan Vickery (1987 : 6), transfer informasi berhubungan dengan semua proses pemindahan informasi dari sumber – sumber informasi ke pemakai informasi. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini melibatkan transfer pesan yang terjadi pada masyarakat.
Ilmu informasi berkembang melalui beberapa area pemahaman (Vickery dan Vickery1987: 12):
1.      perilaku individu sebagai pencipta, sumber, penerima, dan pengguna informasi serta sebagai agen penghubung;
2.      studi kuantitatif dari populasi pesan: mencakup ukuran (size), pertumbuhan (growth), distribusi, dan pola produksi, serta penggunaan;
3.      organisasi semantik dari pesan dan saluran yang teridentifikasi dari peran sumber dan penerima pesan;
4.      fungsi penyimpanan, penelusuran, dan analisis informasi;
5.      organisasi sistem informal dan keseluruhan proses transfernya;
6.      konteks sosial transfer informasi.

Dengan demikian, ilmu informasi bersifat meltidisipliner karena berkembang dari beberapa area pemahaman tersebut, yaitu dari ilmu perilaku, temu kembali informasi, dan system informasi.





Latihan!
Untuk meperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1)      Jelaskan definisi ilmu informasi!
2)      Jelaskan hubungan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan!
3)      Jelaskan definisi transfer informasi!
4)      Mengapa ilmu informasi bersifat multidisipliner? Jelaskan!


JAWABAN
1)      Ilmu informasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan sarana–sarana pengolahan informasi secara maksimal agar dapat mudah diakses serta ditemukan kembali dan digunakan agar memperoleh hasil semaksimal mungkin.
2)      Hubungan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan adalah keduanya sama – sama mengkaji dokumen – dokumen .
3)      Menurut Vickery, transfer informasi berhubungan dengan semua proses pemindahan informasi dari sumber – sumber informasi ke pemakai informasi.
4)      Ilmu informasi bersifat multidisipliner dikarenakan Ilmu informasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan sarana –sarana pengolahan informasi secara maksimal.



TES FORMATIF 2
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1)      Persinggungan bidang ilmu manajemen dengan ilmu computer dan telekomunukasi menghasilkan jenis bidang ilmu ….
A.     System informasi manajemen
B.     Ilmu informasi
C.     Ilmu perpustakaan
D.    Temu balik informasi
2)      Ilmu informasi mendapatkan dukungan utama dari bidang ilmu berikut, kecuali….
A.     Ilmu manajemen dan system
B.     Ilmu perpustakaan dan dokumentasi
C.     Ilmu computer dan telekomunikasi
D.    Ilmu grafika dan desain
3)      Persingggungan ilmu computer telekomunikasi dengan ilmu perpustakaan dan dokumentasi menghasilkan produk kajian ….
A.     Temu balik infromasi elektronik
B.     System informasi maajemen
C.     Administrasi elektronik
D.    Ilmu niformatika
4)      Subjek kepustakawanan (librarianship) menurut Hawkins mencakup bidang di bawah ini, kecuali ….
A.     Museum
B.     Kearsipan
C.     Literacy
D.    Manaejemen perpustakaan
5)      Ilmu informasi termasuk mengkaji bentuk system temu balik informasi yang salah satu contohnya berupa …..
A.     Pangkalan data elektronik
B.     Abstrak dan indeks
C.     Jurnal ilmiah
D.    Arsip dinamis
6)      Ilmu kearsipan mengkaji
A.     Ilmu informasi terekam
B.     Informasi tak terekam
C.     Informasi elektronis
D.    Informasi nonelektronis
7)      Menurut Nitecki, ilmu informasi sekaligus cabang dari … yang sekaligus memperhatikan penggunaan teknologi informasi.
A.     Kepustakawanan
B.     Perpustakaan
C.     Pustakawan
D.    Kepustakaan
Untuk soal nomor 8,9, dab 10 pilihlah
A.     Jika (1) dan (2) benar
B.     Jika (1) dan (3) benar
C.     Jika (2) dan (3) benar
D.    Jika (1), (2), dan (3) benar
8)      Transfer informasi berhubungan dengan semua proses dari ….
(1) Perpindahan informasi
(2) sumber-sumber informasi
(3) komunikasi informasi

9)      Ilmu perbukuan merupakan disiplin kompleks yang mempelajari ….
(1)   Dokumen tertulis
(2)   Dokumen tercetak
(3)   Dokumen terseleksi
10)   Menurut Saracevic, permasalahan mendasar yang banyak dibahas oleh ilmu informasi terfokus pada ….
(1)   Ledakan informasi
(2)   Ledakan komunikasi
(3)   Ledakan bumi



KUNCI JAWABAN
1.      A
2.      D
3.      A
4.      C
5.      C
6.      A
7.      A
8.      A
9.      A
10.  A