Latar
Belakang dan Pengertian Ilmu Informasi
Istilah
ilmu informasi baru dikenal (information science) baru diperkenalkan oleh Moore
School of Engeneering University of Philadelphia pada tahun 1959. Pendiidkan
untuk imu informasi baru dimulai pada tahun 1960-an. Menurut Sulistyo Basuki
ilmu informasi tumbuh dan berkembang akibat berbagai masalah sebagai berikut.
1.
Masalah komunikasi
2.
Masalah literature (public
knowledge)
3.
Masalah system informasi menyangkut
literature (literature ini adalah buku dalam arti luas)
A.
Definisi
ilmu informasi
Menurut
Vickery dan Vickry (1987) yang dikutip Putubuku (2008), ilmu informasi muncul
dari persoalan komunikasi dalam masyarakat, terutama yang menyangkut transfer
informasi dari sumber ke pengguna dan transfer yang menggunakan bentuk dokumen.
Menurut
Harrod’s Glossary of Library Term (Sulistyo Basuki,2006: 17), definisi ilmu
informasi dapat kita gunakan untuk pemahaman kegunaannya sebagai berikut.
Information science as the study of
information, its source and development, usually taken to refer to the role of
scientific, industrial and specified libraries and information units in the
handling and dissemination of information. Artinya, ilmu informasi
sebagai kajian studi dari informasi, pengembangan sumber-sumber informasi biasanya
digunakan sebagai rujukan dan peran ilmiah dari unit-unit informasi dan
perpustakaan khusus/industri, terutama dalam penanganan dan penyebarluasan
informasi.
American
Society for Information Science (ASIS) ( Sulistyo Basuki, 2006: 17) memberi
definisi yang cenderung bersifat kajian ilmiah dari ilmu informasi serta
kaitannya dengan penggunaan teknlogi informasi sebagai berikut.
Information science is concerned with the
generation, collection, organization, interpretation, storage, retrieval, dissemination,
transformation, and use of information, with particular emphasis on the
application of moder technology in these areas. As a discilpline it seeks to
create and structure a body of scientific technological and systems knowledge
related to the transfer of information. It has both pure science (theoretical
components) which inquire into the subject without regads to application and
applied scince (practical component) which develops service and product.
Artinya,
ilmu informasi berhubungan dengan penciptaan informasi, pengumpulan,
pengelolaan, penginterpretasian, penyimpanan, penemuan kembali, penyebarluasan,
transformasi, dan penggunaan informasi dengan penekanan pada penerapan
teknologi modern dalam bidang-bidang ini. Sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu
informasi berusaha mngkreasikan dan mengatur tubuh pengetahuan tentang system
dan teknologi ilmiah yang berhubungan dengan transfer informasi. Hal tersebut
memiliki ilmu-ilmu murni (komponen teoritis yang menyelidiki subjek tanpa
memandang penerapannya) dan ilmu praktis (komponen-komponen praktis) yang
mengembangkan layanan dan produksi.
Menurut taylor dalam Rubin dalam
bukunya Foundation of Library and
Information Scince (2004: 31)
The science that investigates the properties
and behavior of information, the force governing the flow of information, and
the means of processing information for optimum accessibility and usability.
The process include the origination, dissemination, collection, organization.
Storage, retrieval, interpretation, and use of information.
Secara ringkas, ilmu informasi adalah disiplin ilmu yang mengkaji perilaku informasi,
berbagai kekuatan yang memengaruhi arus informasi, dan sarana pengolahan
informasi guna memperoleh hasil semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Menurut Sulistyo Basuki (2004: 18),
ilmu informasi merupakan ilmu interdisiplin yang berasal dari dan berhubungan
erat dengan matematika, linguistic,
operation research, ilmu perpustakaan, ilmu komunikasi, manajemen, dan
ilmu-ilmu lainnya.
Dari beberapa definisi di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu
informasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku informasi,alur informasi, dan
sarana-sarana pengolahan informasi secara maksimal agar dapat mudah diakses
serta mudah ditemukan kembali dan digunakan agar memperoleh hasil semaksimal
mungkin.
Berdasarkan pemahaman tersebut,
Rubin (2004: 35-63) secara komprehensif membagi ilmu informasi menjadi lima
kuadran area untuk memberikan konseptualisasi, terutama pemahaman pada bidang
ilmu yang lain. Area tersebut meliputi hal berikut.
Area 1: bidang
kebutuhan informasi (information needs),
pencarian informasi (information seeking),
serta penggunaan informasi (information
use) dan pengguna/pemakai informasi (information
user).
Area 2:
penyimpanan dan temu kembali informasi (information
storage and retrieval).
Area 3: penjelasan
mengenai arti konsep informasi dan nilai informasi (information value).
Area 4:
bibliometrika dan analisis aitiran (bibliometric
and citation analysis).
Area 5: bidang
manajemen dan administrasi dari informasi.
Menurut Sulstyo
Basuki, terdapat karakteristik dan ciri umum dari ilmu informasi yaitu.
1.
Fokus ilmu informasi ialah
feneomena informasi
2.
Ilmu informasi membahas secara
keseluruhan, mulai dari pembuatan atau penciptaannya sampai penggunaannya.
3.
Bidang ilmu informasi bersifat
interdisipliner: mengambil dari bidang sains, ilmu sosial, dan bahkan
psikologi.
4.
Menekankan pada ketercapaian atau
keteraksesan serta penggunaan informasi.
Menurut
Vickery dan Vickery (1989) dalam Putubuku (2008), ada empat hal yang menjadi
focus perhatian ilmu informasi yaitu.
1.
Fenomena dan persoalan dalam
komunikasi di kalangan ilmuwan dan teknologi yang melahirkan topic khusus
bernama informasi ilmiah.
2.
Penggunaan teknologi, terutama
teknologi computer dan telekomunikasi, dalam pengelolaan informasi.
3.
Penerapan meteode ilmiah untuk
mengatasi masalah-masalah praktis di bidang informasi atau disebut juga kajian
system informasi (information systems
study).
4.
Penelitian ilmiah tentang
komunikasi informasi dalam masyarakat.
B.
OBJEK
ILMU INFORMASI
Dikatakan
Sulistyo-Basuki (2006: 23-24) ilmu informasi mempunyai objek material dan objek
formal yang menggunakan ancangan pemahaman. Sedangkan ancangan definisi artinya
pendekatan terhadap sebuah ilmu berdasarkan definisi.
1.
Objek material ilmu informasi
Objek material merupakan sebuah
objek sama yang dikaji oleh berbagai disiplin ilmu, misalnya, manusia sebagai
objek material merupakan objek yang sama. Untuk mebedakan objek berbagai
disiplin ilmu, ditentukan objek formalnya.
Dilihat
dari segi perkembangannya, ilmu informasi dan perpustakaan dapat dibuktikan
melalui objek yang selalu menjadi perhatian, yaitu rekaman grafis (graphical records).
Rekaman
informasi adalah setiap maujud (entitas, entity) yang merekam transkrip
pengalaman umat manusia yamg mencakup rekaman gambar atau tulisan. Dengan media
yang merekam audio, visual, dsb. Dilihat dari sisi rekaman informasi, ilmu
informasi dan perpustakaandapat dikelompokkan ke ilmu-ilmu budaya karena objek
formalnya mempelajari sisi budaya manusia.
2.
Objek formal ilmu informasi
objek formal dari ilmu informasi
menyangkut beberapa hal, terutama yang mengkaji informasi terekam:
a.
Cara pengumpulan, pencatatan,
penyimpanan, temu balik (penelusuran), penyebaran, dan pendayagunaan informasi
terekam;
b.
Unit segala tempat yang menyimpan
rekaman informasi serta tempat bertemunya permintaan rekaman informasi dengan
penyedianya;
c.
Manusia sebagai pemakai informasi
terekam yang memiliki banyak kenutuhan serta beraneka ragam perilaku.
Objek formal tersebutlah yang
membedakan ilmu informasi perpustakaan dengan ilmu-ilmu lain.
TES
FORMATIF 1
Pilihlah
satu jawabanyang paling tepat!
1)
Ilmu informasi pada dasarnya
mengkaji konsep dasar ….
A. Data, informasi, dan
pengetahuan
B.
Semantic, sintaksis, dan morfologi
C.
Anatomi, fisiologi, dan patologi
D.
Telekomunikasi, siberrnetika, dan website
2)
Jenis informasi terekam yang
berguna dalam dunia pendidikan, berdasarkan alasan utama individu merekam
informasi, dikategorikan sebagai ….
A.
Alasan pribadi
B. Alasan social
C.
Alasan hokum
D.
Alasan simbolis
3)
Karakteristik utama ilmu kearsipan
adalah ….
A. Mengkaji informasi terekam
atas alasan historis, administrative, dan hukum
B.
Melayani pengguna secara terbuka
dan mutakhir
C.
Mendeskripsikan penggunaan system
jaringan
D.
Menggunakan jenis data digital dan
audiovisual
4)
Definisi ilmu informasi sebagian
besar menyangkut kegiatan berikut, kecuali….
A. Pengolahan
informasi
B. Peyebarluasan
informasi
C.
Pemusnahan
informasi
D. Penelusuran
informasi
5)
Perbedaan ilmu informasi dan ilmu
perpustakaan yang paling mendasar dan tepat terletak pada …..
A.
Ilmu informasi mengkaji data; ilmu
perpustakaan mengkaji buku
B. Ilmu informasi mengkaji
hierarkis data-informasi-pengetahuan;ilmu perpustakaan mengkaji informasi
terekam sebagai objek hasil budaya manusia
C.
Ilmu informasi mengkaji transfer
pengetahuan; ilmu perpustakaan mengkaji komunitas ilmiah
D.
Ilmu informasi mengkaji informasi
dalam pangkalan data; ilmu perpustakaan mengkaji dalam katalog buku
6)
Jenis informasi terekam yang banyak
dan paling tepat dipelajari dalam bidang ilmu kearsipan berupa ….
A. Record
B. Bahan pustaka
C. Microfilm
D.
Ensiklopedia
7)
Ilmu informasi pada dasarnya
berhubungan dengan sistem yang mengkaji ….
A.
Aliran data dalam system literature
ilmiah
B.
Aliran data dalam komponen
komunikasi dan transmisi elektronik
C.
Aliran data dalam komponen input-output informasi dengan perangkat
computer
D.
Aliran data dalam system multimedia
dan audiovisual
8)
Area dari ilmu informasi yang
berkaitan dengan penggunaan konsep matematika dan statistika dalam mengkaji
informasi adalah …..
A. Bibliometrika
B.
Semantika
C.
Semiotika
D.
Sibernetika
9)
Sifat ilmu informasi yang
intterdisipliner artinya ilmu informasi cenderung ….
A.
Berdiri tunggal
B.
Mendapat kontribusi dari jenis
bidang ilmu lain
C.
Termasuk disiplin ilmu yang dinamis
D.
Terkait dengan focus fenomena
informasi yang beragam
10) Bidang
ilmu yang tidak mendukung sifat interdisipliner ilmu informasi adalah ….
A.
Epidemiologi
B.
Linguistic
C.
Psikologi
D.
Computer
KUNCI
JAWABAN
1.
A
2.
B
3.
A
4.
C
5.
B
6.
A
7.
B
8.
A
9.
C
10.
B
Hubungan
Ilmu Perpustakaan dengan Ilmu-ilmu Lain yang Mengkaji Informasi
A.
ILMU
INFORMASI DAN ILMU PERPUSTAKAAN
Hawkins yang dikutip Pendit (2003:
40) membuat table mengenai perbedaan antara subjek kepustakawanan dan ilmu
informasi.
Table
2.1
Subjek
Penelitian Kepustakawanan dan Ilmu Informasi
Subjek
Kepustakawanan
|
Subjek
Ilmu Informasi
|
Bahan langka (rare materials)
|
Aspek teknis dari teknologi
informasi
|
Bahan noncetak
|
Ilmu perilaku
|
Bahan pustaka dan perpustakaan
|
Industry informasi
|
Bentuk-bentuk mikro
|
Intelegensia buatan, system pakar
|
Eksibisi (pameran) pustaka
|
Jenis literatur
|
Furniture
|
Logika fuzzy
|
Jasa peminjaman
|
Membaca (literacy)
|
kearsipan
|
Pangkalan data (database)
|
Kepustakawanan dunia
|
Penelitian dasar ilmu informasi
|
Manajemen, pendanaan, keuangan
|
Pengolahan bahasa alamiah
|
Mobil perpustakaan
|
Professional informasi
|
Museum
|
Undang-undang dan regulasi
|
Organisasi perpustakaan
|
|
Pemindahan buku
|
|
Pengguna dan penggunaan
perpustakaan
|
|
Promosi
|
|
Staf perpustakaan
|
Sumber:
Pendit, 2003: 40
Ilmu
informasi menurut Rubin (1998), melengkapi pengetahuan tentang bagaimana
memahami kebutuhan dan keperluan informasi serta bagaimana system informasi
sebaiknya dirancang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Hubungan
ilmu informasi dan ilmu perpustakaan menurut Ricard Rubin (1998) dikutip
Putubuku (1998) dianggap seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Dia mencoba
membuat pembagian topic-topik penting dalam ilmu informasi dan ilmu
perpustakaan sebagai berikut.
1. Penyelidikan
tentang kebutuhan, pencarian, penggunaan, dan pengguna informasi, terutama
dalam hal:
a. pencarian dan pengumpulan informasi;
b. Pengaruh
konteks dalam upaya pencarian informasi;
c. Perbedaan
antara sumber informasi perorangan dan intitusional;
d. Peran
pustakawan dalam proses pencarian informasi;
e. Dinamika
dalam proses pencarian informasi;
f.
Kemampuan orang perorangan dalam
mencari informasi;
g. Hal-hal
yang memudahkan manusia menemukan informasi.
2. Penyimpanan
dan penemuan kembali informasi yang mengandung beberapa subtopic, seperti:
a.
evaluasi system temu-kembali informasi;
b.
rumus Recall-Precision;
c.
model-model pencarian dan penemuan
kembali informasi;
d.
pangkalan data dan struktur data;
e.
antarmuka computer manusia;
f.
kecerdasan buatan dan system pakar.
3. Hakikat
informasi, makna, dan nilainya, termasuk persoalan perbedaan antara data,
informasi, dan pengetahuan.
4. Bibliometrika
dan analisis sitasi.
5. Manajemen
dan masalah-masalah administrative dalam pengelolaan perpustakaan, termasuk:
a. Pemilihan
dan penetapan teknologi yang diperlukan perpustakaan;
b. Pengaruh
teknologi pada pekerjaan dan sumber daya manusia;
c. Pengembangan
system informasi, manjemen sumber daya informasi, dan manajemen record;
d. Pengukuran
dan evaluasi kinerja perpustakaan.
Saracevic (2005)
mengemukakan bahwa permasalahan mendasar yang banyak dibahas oleh ilmu informasi
pada dasarnnya berfokus pada dua hal:
1.
Ledakan informasi (information explosion) menyangkut
pertumbuhan jumlah informasi, baik secara kuantitas maupun kualitasnya;
2.
Ledakan komunikasi
(communication explosion) menyangkut bagaimana pertumbuhan jumlah konten
informasi tersebut dikomunikasikan, ditransfer, dan diakses melalui berbagai
macam media komunikasi.
Sulistyo Basuki (2006: 27-28)
memberikan deskripsi ruang lingkup ilmu informasi yang juga berkaitan dengan
ilmu perpustakaan sebagai berikut.
1.
Teori, metode, dan evaluasi temu
kembali (information retrieval) meliputi temu kembali
informasi dan transformasi informasi, artinya informasi dapat berubah bentuk
lalu diwakili dalam berbagai bentuk informasi yang disebut representasi
informasi/analisis informasi
2.
Bibliometrika, yaitu penerapan
metode matematika dan statistika terhadap informasi teream, umumnya dilakukan
terhadap majalah dan buku. Bibliometrika membahas produktivitas pengarang
berdasarkan karyanya yang telah diterbitkan
3.
Komunikasi ilmiah dan transfer
informasi dalam dunia pengetahuan
Kajian
ini membahas proses pencetus, pengolahan, penyebaran, penggunaan informasi
harus ditransfer kepada pemakai setelah proses pengolahan dan penyebaran.
Proses transfer inilah yang dikaji. Dilakukan dengan dua cara:
a.
Komunikasi formal: melalui media
formal
b.
Komunikasi informal: melalui
saluran melalui saluran informal sperti telepon, percakapn disela-sela seminar,
dan sebagainya.
4.
Rancang bangun atau desain serta
evaluasi system informasi
5.
Prodk serta jasa informasi khusus
6.
Computer sebagai gawai (device) olah informasi
7.
Representasi informasi mencakup
pengertian indeks (berbagai jenis indeks tradisional ataupun indeks bebantuan
computer), abstrak (baik menggunakan system manual atau menggunkan mesin, serta
transformasi informasi terekam ke dalam berbagai bentuk representasinya.
8.
Pemakai serta pengguna informasi
dalam kaitan ar.
9.
Kajian terhadap permintaan dan
penggunaan informasi oleh pemakai.
10. Berbagai
aspek informasi, seperti strategi penelusuran informasi atau penerapan system
pakar terhadap informasi.
B.
HUBUNGAN ILMU PERPUSTAKAAN DENGAN
ILMU-ILMU LAIN YANG MENGKAJI INFORMASI
Menurut
Sulistyo Basuki (1991: 14)ilmu informasi pada dasarnya terdiri atas tiga
disiplin ilmu dasar yang perkembangan persinggungan area antara subdisiplin
ilmu yang yang membangun ilmu informasi.
1.
Ilmu perpustakaan dan dokumentasi
2.
Ilmu manajemen dan system,
3.
Ilmu computer dan telekomunikasi
Ilmu perpustakaan
bersama-sama dengan ilmu manajemen dan system setra ilmu computer dan
telekomunikasi membentuk ilmu baru, yaitu ilmu informasi.
Ada berbagai
disiplin ilmu yang mengkaji informasi dalam arti luas yang dibagi dalam tiga
kelompok besar
a.
Ilmu-ilmu manajemen dan system
b.
Ilmu-ilmu computer dan
telekomunikasi
c.
Ilmu perpustakaan dan dokumentasi
C.
ILMU INFORMASI DAN INFORMASI
TEREKAM
Menurut
Sulistyo-Basuki (2003: 30, akibat terlalu banyaknya definisi informasi, untuk
memahami informasi sebaiknya kita melihat dari segi pemahaman, bukan dari segi
definisi.
Informasi---peristiwa
(dalam bentuk symbol-simbol)---data/tekstual/audio/video/citra--- Diterima
indera manusia--- informasi---disebarluaskan ----pengetahuan.
Informasi
yang diterima manusia data dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu informasi
terekam dan tidak terekam.
Menurut
Sulistyo-Basuki (2003: 4-6) berikut adalah alasan utama mengapa manusia sebagai
individu ataupun bagian dari kelompok merekam informasi.
1.
Alasan
pribadi
2.
Alasan
sosial
3. Alasan ekonomi
4. Alasan hukum
5. Alasan instrumental
6. Alasan simbolis
7. Alasan pengembangan
pengetahuan
D.
ILMU KEARSIPAN DAN INFORMASI TEREKAM
Informasi terekam
sengaja disebarkanluaskan agar masyarakat dapat membacanya. Informasi terekam
yang disimpan permanen disebut arsip, sedangkan yang dihasilkan atau diterima
oleh suatu badan yang menjalankan kegiatannya disebut record. Menurut Sulistyo – Basuki (2003 : 7), Ilmu perpustakaan
ialah ilmu yang mengkaji informasi terekam sebagai hasil pengetahuan umat
manusia, sedangkan Ilmu kearsipan (archieves
studies)mengkaji informasi terekam yang disimpan permanen karena alasan
historis, administrasi, hukum, ataupun ilmu pengetahuan.
Perbedaaan antara
kegiatan perpustakaan dan kearsipan dapat dilihat dari tabel yang dikemukakan
oleh Sulistyo – Basuki sebagai berikut.
Tabel 2.2
Perbedaan Pusat Arsip Dinamis, Depo
Arsip, Perpustakaan, dan Museum
Uraian
|
Pusat
arsip dinamis (registrasi)
|
Depo
arsip (arsip statis)
|
Perpustakaan
|
Museum
|
Yang
disimpan
|
Registrasi
menciptakan dan mengendalikan arsip dinamis (aktif dan inaktif) yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan badan korporasi.
|
Arsip
statis yang berasal dari arsip inaktif yang diputuskan untuk disimpan
permanen. Biasanya tidak ditertibkan, unik, dan berbentuk format apapun.
|
Materi
yang diterbitkan dalam berbagai format, seperti kertas, film, mikrofis, atau
kaset yang tidak bersifat unik karena diterbitkan dalam jumlah besar.
|
Objek
dan artefak (benda tiga dimensi) diasosiasikan dengan dokumentasi dapat
bersifat unik ataupun tidak.
|
Susunan
material
|
Sistem
penyusunan dan kontrol yang dipilih dikembangkan, dan dilaksanakan oleh
manajer arsip dinamis (record managers).
|
Dalam
susunan yang ditentukan dan digunakan oleh pencipta arsip (prinsip original
order dan provenance).
|
Berdasarkan
sistem klasifikasi dan deskripsi yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya,
ISBD untuk deskripsi dan bagan klasifikasi, seperti DDC dan UDC.
|
Penyusunan
materi tidaklah maknawi (signifikan). Yang utama adalah kontrol material.
|
Pemakai
|
Karyawan
badan korporasi yang memerlukan arsip dinamis untuk melaksanakan tugas
mereka.
|
Tergantung
pada garis garis haluan (policy) kearsipan, misalnya peneliti, mereka yang
berusia 18 tahun, dan berdasarkan syarat yang ditentukan oleh depositor/donor
arsip.
|
Setiap
anggota masyarakat. Misalnya, di perpustakaan sekolah, hanyalah guru dan
murid, sedangkan di perpustakaan umum adalah anggota masyarakat.
|
Setiap
anggota masyarakat.
|
Cara
menemukan materi yang diinginkan.
|
Manajer
arsip dinamis membuat dan menggunakan indeks, register, dan sebagainya untuk
temu balik materi yang tepat.
|
Memeriksa
panduan inventarisasi, dan dokumen temu balik lainnya yang tersedia untuk
pemakai.
|
Memeriksa
katalog pengarang dan subjek atau merawak langsung ke rak.
|
Hanya
boleh melihat apa yang dipamerkan.
|
Cara
memeriksa materi yang diinginkan.
|
Berkas
arsip dinamis dapat digunakan setelah diambil dari rak penyimpanan.
|
Di
ruang baca di bawah pengawasan arsiparis.
|
Di
perpustakaan atau bila dipinjam dapat dibaca di mana sajadengan keinginan
pembaca.
|
Di
galeri pameran atau ruang pameran.
|
Tujuan
masing – masing lembaga.
|
Penyimpanan,
kontrol, dan temu balik yang efisien, ekonomis, dan sistematis pada arsip
dinamis yang diperlukan untuk melaksanakn tugas.
|
Perlindungan
arsip statis, termasuk perlindungan arsip yang memiliki nilai informasi,
historis, ilmiah, dan pembuktian.
|
Mengembangkan
koleksi yang tepat dan komprehensif yang disimpan, ditemu balik, dan
digunakan secara efektif.
|
Pengumpulan
dan perlindungan artefak untuk masyarakat.
|
Alasan
mengunjungi lembaga.
|
Melaksanakan
tugas.
|
Sebagai
bukti transaksi dan aksi, belajar serta melakukan penelitian kesenangan.
|
Untuk
keperluan pendidikan, informasi, penelitian, dan rekreasi melalui bacaan.
|
Untuk
keperluan pendidikan, estetika, dan penelitian.
|
Yang
bertanggung jawab.
|
Manajer
arsip dinamis (records manager).
|
Arsiparis
(archivist)
|
Pustakawan
(librarian).
|
Kurator
museum (museum kurator)
|
Contoh
di Indonesia.
|
Pusat
arsip dinamis di berbagai instansi dan lembaga; berbagai commercial records
centre.
|
Depo
arsip milik ANRI atau ANRI wilayah.
|
Berbagai
jenis perpustakaan (umum, khusus, sekolah, perguruan tinggi, nasional,
internasional, atau pribadi.
|
Berbagai
jenis museum berdasarkan koleksinya (museum nasional, museum daerah, museum
khusus seperti biologi, rokok, gula).
|
E. PERBEDAAN ANTARA KEARSIPAN DENGAN
DOKUMENTASI
Menurut Sulistyo –
Basuki (2003 : 28), beranggapan bahwa dokumentasi mencakup pengumpulan,
pencatatan, dan penyebaran informasi terekam. Artinya dokumentsi lebih luas
daripada perpustakaan, dalam dokumentasi sudah termasuk perpustakaan. Namun
apabila menggunakan ancangan juktaposisi sudah termasuk perpustakaan. Bahkan
apaila menggunakan ancangan juktaposisi, kedudukan dokumentasi setara
perpustakaan. Dan jika menggunakan ancangan infraposisi, dokumentasi lebih
sempit daripada perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan termasuk pula
dokumentasi.
Menurut anggaran
dasar Federation International d’information et de Documentation (FID),
dokumentasi ialah penyusunan, penyimpan, temu balik, penyebaran, dan evaluasi
informasi, seni, bagaimanapun cara merekamnya, dalam bidang sains,dan
kemanusiaan.
Dokumentasi mempunyai
kegiatan yang luas daripada arsip, dan juga bertugas membuat dokumen baru dari
dokumen yang sudah ada (berpa bibliografi, majalah indeks dan abstrak, sesuatu
yang tidak dilakukan oleh arsip) karena dalam dokumentasi termasuk pula
berbagai materi yang dicakup di perpustakaan.
Menurut Sulistyo
basuki (1996: 14), ilmu informasi berkaitan dengan informasi yang terekam di
antaranya adalah
a.
Sibernatika
(mempelajari model persepsi, pengolahan, penggunaan informasi pada mesin dan
makhluk hidup setra gaubangan antara mesin dan makhluk hidup)
b.
Semiotika
(ilmu tentang symbol dalam konteks informasi terekam)
c.
Linguistic
( berkaitan erat dengan dokumentasi ialah bagian yang membahas evolusi bahasa
serta sintaksis)
d.
Semantic
(berkaitan dengan temu kembali informasi)
e.
Psikologi
(mempunyai hubungan erat dengan dokumentasi dan informasi terekam lazim disebut
psikologi rekayasa (engineering
psychology)).
Ilmu grafika
(perbukuan) merupakan disiplin kompleks yang mempelajari dokumen tertulis dan
tercetak, baik dari segi teori, teknik (praktis), maupun historis.
Saracevic (2005)
menyataan ilmu informasi dan perpustakaan merupakan dua sisi yang berbeda dari
kajian interdispliner terhadap informasi.
F. TRANSFER INFORMASI
Menurut Vickery dan
Vickery (1987 : 6), transfer informasi berhubungan dengan semua proses
pemindahan informasi dari sumber – sumber informasi ke pemakai informasi. Dalam
konteks yang lebih luas, hal ini melibatkan transfer pesan yang terjadi pada
masyarakat.
Ilmu informasi
berkembang melalui beberapa area pemahaman (Vickery dan Vickery1987: 12):
1.
perilaku
individu sebagai pencipta, sumber, penerima, dan pengguna informasi serta
sebagai agen penghubung;
2.
studi
kuantitatif dari populasi pesan: mencakup ukuran (size), pertumbuhan (growth), distribusi, dan pola produksi, serta penggunaan;
3.
organisasi
semantik dari pesan dan saluran yang teridentifikasi dari peran sumber dan
penerima pesan;
4. fungsi penyimpanan,
penelusuran, dan analisis informasi;
5. organisasi sistem
informal dan keseluruhan proses transfernya;
6. konteks sosial transfer informasi.
Dengan
demikian, ilmu informasi bersifat meltidisipliner karena berkembang dari
beberapa area pemahaman tersebut, yaitu dari ilmu perilaku, temu kembali
informasi, dan system informasi.
Latihan!
Untuk
meperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1)
Jelaskan definisi ilmu informasi!
2)
Jelaskan hubungan ilmu informasi
dan ilmu perpustakaan!
3)
Jelaskan definisi transfer
informasi!
4)
Mengapa ilmu informasi bersifat
multidisipliner? Jelaskan!
JAWABAN
1) Ilmu informasi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan sarana–sarana
pengolahan informasi secara maksimal agar dapat mudah diakses serta ditemukan
kembali dan digunakan agar memperoleh hasil semaksimal mungkin.
2) Hubungan ilmu
informasi dan ilmu perpustakaan adalah keduanya sama – sama mengkaji dokumen –
dokumen .
3) Menurut Vickery,
transfer informasi berhubungan dengan semua proses pemindahan informasi dari
sumber – sumber informasi ke pemakai informasi.
4) Ilmu informasi
bersifat multidisipliner dikarenakan Ilmu informasi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan sarana –sarana pengolahan
informasi secara maksimal.
TES
FORMATIF 2
Pilihlah
salah satu jawaban yang tepat!
1)
Persinggungan bidang ilmu manajemen
dengan ilmu computer dan telekomunukasi menghasilkan jenis bidang ilmu ….
A.
System informasi manajemen
B.
Ilmu informasi
C.
Ilmu perpustakaan
D.
Temu balik informasi
2)
Ilmu informasi mendapatkan dukungan
utama dari bidang ilmu berikut, kecuali….
A.
Ilmu manajemen dan system
B.
Ilmu perpustakaan dan dokumentasi
C.
Ilmu computer dan telekomunikasi
D.
Ilmu grafika dan desain
3)
Persingggungan ilmu computer
telekomunikasi dengan ilmu perpustakaan dan dokumentasi menghasilkan produk
kajian ….
A.
Temu balik infromasi elektronik
B.
System informasi maajemen
C.
Administrasi elektronik
D.
Ilmu niformatika
4)
Subjek kepustakawanan (librarianship) menurut Hawkins mencakup
bidang di bawah ini, kecuali ….
A.
Museum
B.
Kearsipan
C. Literacy
D. Manaejemen
perpustakaan
5) Ilmu
informasi termasuk mengkaji bentuk system temu balik informasi yang salah satu
contohnya berupa …..
A.
Pangkalan data elektronik
B.
Abstrak dan indeks
C.
Jurnal ilmiah
D.
Arsip dinamis
6) Ilmu
kearsipan mengkaji
A.
Ilmu informasi terekam
B.
Informasi tak terekam
C.
Informasi elektronis
D.
Informasi nonelektronis
7)
Menurut Nitecki, ilmu informasi
sekaligus cabang dari … yang sekaligus memperhatikan penggunaan teknologi
informasi.
A.
Kepustakawanan
B.
Perpustakaan
C.
Pustakawan
D.
Kepustakaan
Untuk
soal nomor 8,9, dab 10 pilihlah
A.
Jika (1) dan (2) benar
B.
Jika (1) dan (3) benar
C.
Jika (2) dan (3) benar
D.
Jika (1), (2), dan (3) benar
8)
Transfer informasi berhubungan dengan
semua proses dari ….
(1)
Perpindahan informasi
(2)
sumber-sumber informasi
(3)
komunikasi informasi
9)
Ilmu perbukuan merupakan disiplin
kompleks yang mempelajari ….
(1)
Dokumen tertulis
(2)
Dokumen tercetak
(3)
Dokumen terseleksi
10) Menurut Saracevic, permasalahan mendasar yang
banyak dibahas oleh ilmu informasi terfokus pada ….
(1)
Ledakan informasi
(2)
Ledakan komunikasi
(3)
Ledakan bumi
KUNCI
JAWABAN
1.
A
2.
D
3.
A
4.
C
5.
C
6.
A
7.
A
8.
A
9.
A
10. A