Senin, 12 September 2016

Latar Belakang Ilmu Informasi dan Ruang Lingkup Ilmu Informasi



Latar Belakang Ilmu Informasi dan Ruang Lingkup Ilmu Informasi

Menurut Vickery & Vickery (1987), tahap baru dalam perkembangan pendekatan ilmiah terhadap kajian tentang sistem informasi dimulai pada tahun 1948, masyarakat bangsawan di London membahasnya dalam konferensi informasi ilmiah. Sepuluh tahun kemudian dalam Konferensi Internasional Informasi Ilmiah yang diorganisasi oleh United Stated National Science Foundation, bidang ini mendapat perhatian yang lebih mendalam.
Perkembangan sistem informasi
§  Kemudian, sejak 1966, kemajuannya ditunjukkan dengan adanya survey oleh majalah Annual Review in Information Science and Technology.
§  Pada tahun 1970, Tefko Saracevic mengembangkan penelitian tentang ilmu informasi yang dibukukan dari paperterseleksi sehingga mengalami perkembangan dalam beberapa dekade:
1.    Bagian pertama dari buku tersebut ditujukan pada fenomena dasar dari hakikat  informasi, perilaku pengetahuan , literatur dan pemakai, serta konsep relevansi.
2.    Bagian kedua dari sistem informasi difokuskan pada fungsi-fungsi informasi, yaitu sejak informasi disiapkan, dianalisis, diolah, dan ditemu balik hingga kembali menjadi penyiapan pembuatan dokumen.
3.    Bagian ketiga buku ini dikhususkan pada evaluasi system temu kembali informasi.
Hal ini sejalan dengan kejadian perubahan organisasi American Documentation yang pada tahun 1971 berubah nama menjadi ASIS (American Society for Information Science. Menurut anggaran dasar ASIS, ilmu informasi adalah kajian mengenai pencetus, pemakai, penggunaan, karakteristik, dan distribusi rekaman grafis.Hal ini merupakan perubahan dari pengertian dokumentasi seusai Perang Dunia II (Sulistyo Basuki, 1991).
            Istilah ilmu informasi pertama kali muncul dari penyamaran ahli informasi. Beberapa ahli informasi yang qualifiedmelakukan riset mengenai perkembangan-perkembangan industri ke peranan baru, yaitu memberikan layanan informasi secara aktif kepada teman sejawat mereka. Para pakar lebih menganggap diri mereka sebagai ahli informasi daripada ahli riset.Ketika pekerjaan itu berkembang dan diformalkan, kebutuhan memberikan training untuk mereka yang ingin masuk dalam kedudukan sebagai ahli informasi muncul.Pada waktu tertentu, training itu disebut ilmu informasi.
            Pada awalnya, isi dari ilmu informasi menekankan pada kemampuan praktis yang dibutuhkan dalam memberikan layanan informasi yang mencakup pengetahuan dan pengalaman terhadap sumber-sumber informasi, pengelolaan dokumen dalam arti pengindeksan dan pengabstrakan,dan penanganan pertanyaan-pertanyaan pemakai. Dalam waktu tertentu, komputer dan telekomunikasi telah memainkan perananya menjadi lebih besar dan mendorong skala pemakaian fasilitas informasi.Hal tersebut telah mendorong ahli informasi mendapatkan kemampuan analisis sistem dan kemampuan manajemen.
            Isi potensial dari ilmu informasi (meskipun masih tampak sebagai training) telah berkembang menjadi lebih luas. Pada tahun 1976, Institut Ahli Informasi (Institute of Information Scientiest) di London mengembangkan satu set kriteria ilmu informasi sebagai suatu bimbingan topik yang sangat beguna bagi pedoman kursus. Versi terakhir dari krteria ilmu informasi akan digambarkan pada bagian berikut.
A.   RUANG LINGKUP INFORMASI

Menurut Vickery & Vickery (1987) keriteria terbaru dari ilmu informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian.
1.    Bagian utama atau topik inti terdiri atas hal berikut ini:
a.    Pengetahuan dan komunikasi pengetahuan tersebut
Adalah alur komunikasi pengetahuan dari si pengarang, ditransfer, kemudian digunakan oleh seseorang.Lalu, menjadi pengetahuan baru.
b.    Sumber-sumber informasi
Sumber informasi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu dokumen dan nondokumen.
Nondokumen adalah manusia yang bisa terdiri atas pengarang, dosen/pengajar, dan teman seprofesi. Sumber dokumen dapat dibagi menjadi tiga, yaitu,
1)    Sumber informasi primer didapatkan dari karya asli yang ditulis secara lengkap dan yang terdiri atas:
§  Monograph, yaitu buku teks yang dapat berupa karya dari penulis asli: pengarang tunggal dan ganda; editor; terjemahan dan saduran; atau dapat berseri dan berjilid dengan objek bahasan sama
§  Artikel majalah, yaitu bisa berupa hasil penelitian atau tinjauan pustaka yang dilengkapi dengan abstrak atau inti sari yang dibuat oleh si pengarang
§  Reportase yang dapat berupa hasil wawancara dengan seseorang dan laporan pandangan mata
§  Hasil penelitian: hasil penemuan baruyang didasarkan pada hipotesis yang dikaji kebenarannya atau hasil observasi terhadap suatu kejadian uang telah diuji kebenarannya
§  Skripsi, tesis, atau disertasi: karya tulis untuk mempertanggungjawabkan penyelesain pendidikannya.
2)    Sumber sekunder adalah hasil ringkasan sumber primer dan merupakan alat bantu untuk menemukan sumber primer. Contohnya, ensiklopedia, kamus, bibliografi, kumpulan indeks, kumpulan abstrak, sumber biografi, katalog perpustakaan, dan lain-lain.
3)    Sumber tersier adalah ringkasan dari sumber sekunder. Contoh,
§  Indeks abstrak, yaitu kumpulan abstrak yang diterbitkan dalam bentuk majalah dan
§  Blibliografi dari bibliografi, yaitu daftar dari beberapa bibliografi yang diterbitkan dalam bentuk majalah yang dapat digunakan untuk menemukan bibliografi tertentu dalam waktu cepat. Misalnya, Bibliografi of Bibliografi Human Right for Children.

c.    Pengelolaan informasi
Organisasai informasi adalah bagaimana mengolah informasi mulai dari informasi tersebut disiapkan, diinventaris, dikatalog, diklarifikasi, sampai dilayankan.
d.    Temu kembali informasi
Temu kembali informasi, yaitu proses penemuan kembali informasi dalam suatu system informasi  atau pangkalan data (Suwanto, 2009: 1-3). Dalam temu informasi ada dua cara yang digunakan,
1)    Penelurusuran secara manual
Penemuan kembali informasi menggunakan cara-cara manual, tanpa bantuan komputer.Misalnya, mencari informasi melalui katalog perpustakaan, melalu buku indeks, atau melalui bibliografi.
2)    Penelusuran secara elektronis
Yaitu penemuan kembali informasi yang dibutuhkan pemakai dalam suatu pangkalan data atau system informasi dengan menggunakan sarana-sarana elektronis.
Menurut Belkin (1985) seperti dikutip Suwanto (2000: 383), ada lima focus perhatian pada kajian temu kembali informasi, yaitu
§  Perpindahan informasi dalam sistem informasi
§  Pemikiran tentang informasi yang diinginkan
§  Efektivitas sistem dan perpindahan informasi
§  Hubungan antara informasi dan penciptanya
§  Hubungan antara informasi dan pemakai
e.    Penyebaran informasi
Penyebaran informasi terpilih (dissemination information)  adalah suatu prosedur untuk memberikan acuan dari dokumen-dokumen yang dibutuhkan pemakai yang berhubungan dengan bidang atau subjek yang diminati dalam waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghindari keharusan pemakai membaca keseluruhan buletin abstrak, misalnya dari bulletin chemical abstractsyang sangat banyak dan tulisannya kecil (Sulistyo-Basuki, 1992: 173-174).
f.     Manajemen informasi
Menurut Wikipedia manajemen informasi adalah the collection and management of information from one or more sources and the distribution of that information to one or more audiences.Artinya adalah kumpulan dan pengelolaan informasi dari satu atau beberapa sumber dan pendistribusiannya kepada satu atau beberapa pemakai.
Akan tetapi, menurut James Robertson (www.steptwo.com.au/category/papers/informationmanagement ), definisi tersebut masih membingungkan. Menurutnya, information managementadalah penerapan teknologi baru untuk mengatasi masalah-masalah semacam content managementatau manajemen dari isi sistem informasi atau lembaga informasi, pengelolaan dokumen, sarana-sarana sistem informasi (perpustakaan), dan penerapan portal pada lembaga tersebut. Menurutnya, komponen manajemen informasi meliputi orang, proses, teknologi, danisi.Semua komponen ini harus berusaha keras agar manajemen informasi dalam organisasi bisa berjalan dengan efektif.
2.    Bagian pelengkap, yaitu
a.    Pengelolaan data
b.    Metode penelitian
c.    Bibliometrik (beberapa aspek dari matematik dan statistik)
d.    Linguistik
e.    Pengetahuan bahasa asing, dan
f.     Teknologi informasi

B.   PENGEMBANGAN MANAJEMEN INFORMASI
Manajemen informasi adalah suatu payung yang mencakup semua sistem dan proses dalam suatu organisasi tersebut. Dalam istilah teknologi, manajemen informasi meliputi sistem-sistem berikut.
1.    Content management system (CMS)/ sistem manajemen berdasarkan isi adalah sistem menejemen yang melihat isi informasinya. CMS mendukung kreasi, manajemen, penerbitan, dan penemuan dalam informasi perusahaan (web content management). Sistem ini difokuskan pada isi online (online content) yang ditargetkan untuk website perusahaan ataupun internet.
2.    Enterprise content management system (ECMS)/ system informasi manajemen perusahaan berdasarkan isi adalah suatu sistem manajemen yang terdiri atas inti manajemen yang didasarkan web dengan menambahan kemampuan-kemampuan untu mengelola ruang lingkup organisasi yang lebih luas. Hal ini sering berisi manajemen dokumen, manajemen record, manajemen asset digital, atau keistimewaan-keistimewaan perusahaan.
3.    Document management sysem (DMS)/ sistem pengelolaan dokumen didesain untuk membantu organisasi mengelola kreasi dan alur dokumen melalui syarat-syarat yang disentralkan pada repository atau kekayaan lokal serta alur kerja yang membuka ketentuan-ketentuan bisnis dan metadata. Focus DMS terletak pada penyimpanan dan temu kembali apad sumber-sumber elektronik dengan format orisinalnya.
4.    Records management system (RMS)/ system record manajemen: (AS4390) mendefinisikan pemeliharaan sistem record sebagai sistem informasi yang menangkap, mengutamakan, dan memberikan akses kepada record-record sepanjang waktu.
5.    Digital asset management (DAM) system/ digital asset manajemen system mendukung penyimpanan, penemuan kembali, dan penggunaan kembali objek-objek digital dalam suatu organisasi.
6.    Brand management system (BMN)/ system manajemen perusahaan adalah aplikasi spesifik dari beberapa kategori produk DAM pada manajemen materi-materi periklanan dan produksi.
7.    Librarian management system (LMS)/ system manajemen perpustakaanmemberikan suatu solusi lengkap untuk administrasi semua fungsi perpustakaan dan layanan ke masyarakat
8.    Digital imaging system atau system gambar digital mengautomasikan kreasi versi-versi elektronik dari dokumen-dokumen yang berupa kertas (semacam bentuk PDGs atau TIFFs) dan digunakan sebagai masukan pada system record manajemen.
9.    Learning management system (LMS)/ system manajemen untuk pembelajaran mengautomasikan administrasi dan pembelajaran-pembelajaran lain. Hal ini mencakup pendaftaran beasiswa, pengelolaan sumber-sumber pelatihan, hasil-hasil record, dan kursus-kursus umum administrasi. LMS didesain untuk memenuhi kebutuhan trainer dan pengajar.
10.  Learning content management system (LCMS)/ sistem manajemen isi pengajaran memadukan kemampuan dari CMS dengan LMS. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengelola kedua isi bahan-bahan training dan administrasi dari training tersebut.
11.  Geographic information system (GIS)/ sistem informasi geografis adalah sistem yang digunakan pada hal-hal khusus berdasarkan computer untuk pengambilan, penyimpanan, analisis, dan penyajian ruang data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar